Short Message


ShoutMix chat widget

Pengikut

27 January 2009

Federico Garcia Lorca



SEJARAH Spanyol mencatat Federico Garcia Lorca sebagai sastrawan yang tewas 19 Agustus 1936 saat negeri itu dilanda perang saudara: 1936--1939. Tidak beda dengan sastrawan peraih Nobel seperti Pablo Neruda dan Garcia Marquez, Lorca juga termasuk intelektual yang memengaruhi iklim sosial politik di negerinya, Spanyol.

Lorca lahir 5 Juni 1898 di Desa Fuente Vaqueros, Granada. Persentuhan dengan kesenian terjadi di Granada. Di kota ini juga Lorca menerbitkan antologi puisi pertamanya berjudul Impresiones y paisajes (Kesan dan lansekap) tahun 1918.

Dari Granada, Lorca hijrah ke Madrid. Di kota ini, ia bersahabat dengan seniman Luis Bunuel dan Salvador Dali--yang juga tercatat sebagai seniman yang memengaruhi gerak seni dunia.

Lorca yang meninggal dalam usia 38 tahun ini termasuk sastrawan yang menelurkan karya-karya avand garde. Romancero Gitano (1928) adalah kumpulan sajak yang diakui banyak kalangan sebagai karya terbaik Lorca. Antologi itu diterjemahkan Ramadhan K.H. dengan judul Nyanyian Orang-Orang Gitana.

Saat menetap di New York, Lorca meluncurkan kumpulan puisi Poeta en Nueva York (Seorang Penyair di New York).

Selain sajak, naskah teater Lorca juga menjadi acuan dunia, sebut saja Mariana Pineda, Asi que pasen cinco anos (Ketika masa lima tahun berlalu) dan El publico (Publik).

Naskah Bodas de sangre (Perkawinan Darah), dan Yerma dan La casa de Bernarda Alba (Rumah Bernarda Alba) tercatat sebagai karya trilogi Lorca yang banyak dikenal. Trilogi itu dihasilkan Lorca bersama teater mahasiswa La Barraca. n WIKIPEDIA/DARI BERBAGAI SUMBER/P-1

n Beberapa Karya Garcia Lorca

n Puisi

Impresiones y paisajes (1918)

Canciones (Nyanyian, 1927)

Primer romancero gitano (Romansa kaum gitana, 1928)

Poema del cante jondo (Puisi nyanyian dalam, 1931)

Sonetos del amor oscuro (Soneta cinta gelap , 1935)

Primeras canciones (Nyanyian-nyanyian pertama, 1936)

n Teater

El maleficio de la mariposa (Sihir jahat sang kupu-kupu: 1919-1920)

Mariana Pineda (1923-1925)

Amor de Don Perlimpin con Belisa en su jardin (Percintaan Don Perlimpin dengan Belisa di taman: 1928)

Bodas de sangre (Perkawinan darah: 1932)

Dona Rosita la soltera (Dona Rosita perawan tua: 1935)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 21 September 2008

Selasa, 27 Januari 2009


Mencoba melangkah bertitik dari sebuah kesadaran dan kenangan masa lampau untuk hidup yang lebih baik.Kesadaran akan jalannya proses yang harus terus aku khidmati meski terkadang memilih itu suatu kepastian dan menyakitkan. Teman dan sahabat hilir mudik menghinggapi perkenalan dan menyadarkan dinginnya kesendirian saat ini.
Selasa, 27 Januari 2009, I'll fight back....

27 April 2007

Transformasi Praktik - Praktik Keagamaan Lokal I


Dalam peneltian Beatty baru baru ini (1999) tentang berbagai bentuk lokal agama Jawa, memberikan kepada kita contoh yang baik dari kepekaan terhadap kebhinekaan transformasi lokal. Setidaknya ada 2 alasan khusus mengapa studi mengenai transformasi pada aras lokal sangat penting untuk diberi perhatian. Pertama, Penelitian tentang situasi lokal acapkali menempatkan peran yang agak pasif dari "agen" setempat dalam konteks transformasi yang lebih luas. Para pemegang peran setempat dipandang sebagai "sekedar" memberikan tanggapan kepada tekanan - tekanan dari luar, baik itu ekonomi, politik ataupun keagamaan. Ada kecenderungan yang meluas dalam berbagai transaksi teoritis untuk mencari penyebab transformasi lokal dalam konteks nasional atau bahkan "global" yang lebih luas. Kedua, studi agama lokal diabaikan karena nampaknya kurang relevan bagi pemahaman perubahan politik dan ekonomi. Mengapa harus merepotkan diri dengan studi agama padahal begitu banyak isu dan masalah pembangunan yang mendesak dalam bidang ekonomi maupun politik membutuhkan perhatian kita. bukankah agama tidak cukup relevan.

Perlu disadari bahwa proses transformasi lokal tidak sekedar berdampak pada politik maupun ekonomi. Kajian praktek - praktek keagamaan lokal pada hemat kami diperlukan untuk memahami sifat perubahan politik pada aras lokal. Kajian semacam itu dapat membantu kita mencermati berbagai bentuk "keagenan" lokal dalam arti luas; 'akar dan rute' perubahan itu bermula, pada hemat kami sebagai proses lokal.Praktek - praktek keagamaan mungkin mengungkapkan kepada kita cara - cara pemegang peran lokal memahami situasi setempat dan bagaimana mereka berupaya mengatasi hambatan yang mereka hadapi.

Dalam praktek keagamaan dapat dipandang sebagai cara mengatasi isu - isu serta hambatan konkret yang menantang para pemegang peran lokal. Praktik - Praktik ini tidak sekedar mencerminkan hambatan, tetapi mungkin membawa perubahan serta kemungkinan yang lebaih baik untuk berthan hidup bagi para pemegang peran lokal.


Bersambung...

 

© Copyright by Banyu Bening Segara | Template by fanchon0706 | Blog Trick at EasyBlogTrick